Cerpen : Jodoh Ku Yang Tak Terduga


Setelah matahari tenggelam, datanglah malam yang cerah, ku pandangi langit malam itu dari jendela kamar yang belum tertutup tirai.... Ahh,..lelahnya hari ini, lelah karena seharian aku bekerja, memutar otak dan menguras tenaga demi mendapatkan rupiah, entah sesuai atau tidak karena aku seorang sarjana tetapi penghasilanku hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan keseharianku. Yahh.. namanya juga hidup, hidup itu pilihan..! tapi saya menyukai pekerjaan yang saya pilih, meski terkadang disaat tanggalan sudah menua...aku mulai resah dengan isi dompet.

Ingin rasanya berontak akan tetapi apalah daya aku tak bisa berbuat lebih jauh, “aku mah apa atuh, hanya butiran debu....push....yang ditiup juga hilang....” namun hilang juga lamunanku malam itu, karena aku lelah dan tertidur pulas hingga pagi.

Esoknya ..Matahari pun kembali bersinar menghangatkan bumi, ayam tetangga pun mulai berkokok seolah berkata....hei ayo bangun jagan tidur terus,....
Aku pun terbangun, lalu mandi, tak lupa gosok gigi,..
setelahnya tak lupa berpasrah diri pada sang pencipta untuk sholat subuh...lalu membuat sarapan untukku, ceplok telor jenis sarapan yang aku pilih karena simple dan hemat pastinya...  
bergegas aku menuju kantor tempatku bekerja, katanya sih kantor tapi tak terlihat seperti kantor, karena lantainya kotor dan tak ada satupun komputer dimejaku, kebetulan kantorku memang bukan kantor biasanya, aku hanya menghitung secara manual barang yang masuk dan keluar dari gudang, tuntutannya tidak boleh salah menghitung satu barang,.. ada selisih habislah gajiku satu bulan karena barang yang perusahaan menjual bukan barang sembarangan,,,barang yang dijual adalah panci bermerek luar negeri...harganya hampir 1 juta per item.

Hidup disaat seperti sekarang memang penuh perjuangan, kantor aku saai ini hanya cabang saja dari perusahaan besar apa lagi kantor cabang yang keberadaannya di pulau yang sangat terpencil. Wajarlah jika gajiku jauh dari kata UMR.


Setelah bekerja seharian akhirnya selesai juga pekerjaanku hari ini, senangnya hati ini disaat pulang , berjalan pelan ku telusuri jalan menuju angkot yang biasa mengantarku pulang menuju rumah tak disangka ternyata di dalam angkot aku bertemu dengan kawan lamaku, sebut saja Toto nama panggilannya, Toto berpakaian lusuh tak seperti dulu, ia nampak tak bersemangat tapi dia terkejut ketika melihatku dengan tampilan seperti pekerja kantoran yang perlente seakan banyak uang,
Padahal dia tidak tau uang di dompetku hanya cukup untuk 1 minggu ke depan...” hai Stella wah abis pulang kerja yah, sapa Toto...
“Iya nih, lah kamu, dari mana kok kayanya tidak bersemangat apa kamu sakit?
Sekedar basa basi, iya nih aku lagi suntuk sama pekerjaanku,....
aku bosan jadi pegawai aku ingin keluar dari kantorku... aku ingin jadi pengusaha aja,..
Wah bagus tuh, tapi sayang aku tak punya modal....jadi pusing sendiri deh....aq hanya tersenyum...
Wah kamu tampaknya sukses ya Stella?
Ah ..biasa saja!
Kami pun berbincang-bincang selama perjalanan dan kami saling tukar nomor hp. Sampai tiba saatnya aku turun dari angkot dan meninggalkan Toto diangkot.

Aku berjalan masuk menuju gang rumahku sekitar 600 meter dari jalan raya, rasanya melelahkan sekali tapi harus semangaaat...sampai rumah aku menuju kamar mandi seusai mandi makan dengan mie instant yg sengaja aku beli setiap bulannya dengan berbagai rasa, biar terkesan makannya ganti-ganti gitu. Setiap pulang kerja kadang rasa soto, kadang rasa ayam panggang, kadang juga rasa sate, ah banyak lah rasanya, walaupun tetap yang ku makan mie dengan nasi tentunya.

Hp ku berdering ternyata Toto menelepon , dia mengajakku ketemuan malam minggu nanti, dengan perasaan bahagia aku menerima permintaannya secara aku jomblo akut ditambah Toto itu ganteng setaralah ketampanannya dengan Aliando Sarif, cuma beda hoki aja.

Malam minggu pun datang tak disangka Toto menjemputku di gang rumahku, dia keluar dari mobil mewah dan menjemput aku, dengan dandanan yang perlente, gak nyangka aku dibuatnya terpesona...
“waw”.. ganteng banget jauh berbeda dengan saat aku ketemu sama dia diangkot beberapa hari lalu”

Di dalam mobil aku kira hanya kami berdua ternyata ada seorang laki-laki yang duduk dibelakang.  “kenalkan Kemal”... kami pun berbincang-bincang di mobil menuju salah satu cafe, saat kami menyantap makanan dan sedang asiknya makan datang seorang gadis cantik seksi menghampiri kami, hai sayang, ia menyapa Toto sambil menempelkan pipinya kepipi Toto, kaget bukan main aku dibuatnya. Toto biasa saja menghadapi perempuan itu, kemudian perempuan itu duduk disebelah Toto dan sesekali menyuapi Toto dengan makanan. “Wah romantis sekali pikirku”.


Tiba saatnya aku pergi kata Toto, “sorry ya duluan” Toto pergi bersama dengan perempuan seksi itu. Tinggal aku dan Kemal di meja itu, kami diam beribu bahasa, hingga akhirnya aku putuskan untuk pulang dan Kemal pun mengantar aku pulang dengan Taksi.

Ada perasaan kecewa pada diriku tapi seiring berjalannya waktu aku mencoba biasa saja atas kejadian itu, Kemal mengajakku bercanda tapi aku membalasnya dengan senyuman garing diwajahku.

Hari-hari ku tetap biasa saja setelah itu, Kemal terus inten menghubungiku,lama-lama aku pun mulai tertarik padanya, sehingga beberapa bulan kami berkomunikasi melalui HP, tepat bulan kelima kami pun memutuskan untuk pergi berdua...kami makan di warung nasi goreng kaki lima dan kami pulang pergi naik taksi...kemal sederhana sekali pikirku, akhirnya yang dinantikan datang juga..! 
kemal bertanya padaku dan pertanyaan itu sangan menyentak jantung ku..... 
“ Maukah kamu menikah denganku...?? 
Jantung Stella berdebar bukan kepalang....sejenak dipikirkan dampak buruknya oleh Stella permintaan Kemal...?? 
aduh jika aku menikah dengannya kita makan apa...gajiku aja pas-pasan, gaji dia juga kelihatannya begitu, kalau dia banyak uang gak mungkin kan dia ajak aku makan di pinggir jalan begini...tapi karena perasaan ini sudah memang memiliki rasa cinta dengannya, aku jawab dengan pelan,,,
"iya aku mau jawab Stella..”. 
Kemal senang bukan kepalang...ia loncat-loncat kegirangan. Ia berjanji  bulan depan akan datang melamarnya dengan orang tuanya.

Malam itu aku tak bisa tidur memikirkan bagaimana kehidupannya kedepannya....
Aduh mau makan apa? 
Mau tinggal dimana? 
Bagaimana acara pesta pernikahannya? 
Banyak sekali yang aku pikirkan malam itu setelah ia memintaku menikah dengannya.

Satu bulan berlalu datanglah hari yang ditunggu, Kemal datang dengan keluarganya untuk melamar. sedangkan keluargaku sudah datang dari kampung jauh-jauh hari...
Keluarga kemal pun datang. 
Ibu dan Bapak kemal nampak sederhana sekali kelihatannya, mereka datang bertiga...hingga akhirnya tiba saat serah uang, aku tak sabar Kemal akan membawakan aku uang berapa ? 
Tak disangka tak diduga ayah kemal mengeluarkan beberapa uang 100 ribuan yang belum pernah aku lihat sebelumnya. 
Jumlahnya 100.000.000 (seratus juta rupiah....wah) pantastis,.. betapa kagetnya keluargaku menerima uang seserahan tersebut....bahkan Kemal memberikan cincin berlian untukku.

Bahagianya diriku saat itu, dan pernikahanku pun berjalan dengan meriah dan mewah pastinya....ternyata usut boleh usut Kemal itu adalah atasan dari Toto dan Toto adalah supir Kemal yg sering meminjam mobil dan pakaian Kemal.


Penulis : Eka Suryani

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Tulis Komentar Kalian

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel