Cerpen : Keinginan Dan Harapan



Suzan Malasellya itulah namaku. Hobbiku membaca buku, hunnting, belajar ilmu agama dan masih banyak lagi. Aku adalah seorang anak gadis desa yang mempuyai segudang keinginan dan harapan, salah satunya adalah menjadi seorang pengusaha yang sukses. 



Ada seorang bijak mengatakan " Harapan dapat dimiliki oleh siapa saja bagi yang punya semangat dan dapat kerja keras"

Diawali aku yang sangat hobby sekali hunting atau berfoto ria dengan bergaya seperti layaknya para model, hampir setiap minggu aku pergi bermain hanya untuk mencari tempat yang bagus untuk hunting yaa walaupun agak sedikit mengeluarkan uang jajan... Itu karena hobbyku hunting sampai sampai temannku menyarankan agar aku ikut perlombaan model hijab yang diadakan oleh sekolahku sendiri. Disitu aku terus memikirkan perkataan temanku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk ikut perlombaan itu untuk mengembangkan bakat ku.

*keesokan harinya

Setibanya aku disekolah, aku langsung bergegas pergi keruang panitia lomba model hijab untuk meminta formulir..

“Hai ka, selamat pagi”

“pagi suzan cantik, ada perlu apa ya ? tumben kesini”

“maaaf ka aku mau minta formulir untuk mengikuti lomba model hijab”

“oh gituh, yaudah tunggu sebentar aku ambilkan dulu” kemudian kaka panitia itu pergi untuk mengambil kertas formulir

Suzan duduk dikursi panjang sambil memegang satu buah pensil dan satu buah penghapus untuk mengisi formulir pendaftaran.

“dpar drap drap” suara hentakan kaki itu terdengar menuju kearah suzan, suzan pun spontan berdiri dan menengok kearah suara hentakan kaki itu. Dan ternyata kakak panitia yang membawa lembaran formulir dan seraya dia berkata “ini formulirnya, silahkan di isi dulu yah..” 30 menit kemudian.....!!

Setelah suzan selesai mengisi formulir, kemudian dia menyerahkan formulirnya kepada kaka panitia tersebut.

“ini formulirnya sudah aku isi kak”

“oke, selamat berlatih dan siapkan diri kamu untuk perlombaan minggu yang akan datang” kata panitia

Suzan kembali ke dalam kelasnya, dan menceritakan niatannya untuk mengikuti perlombaan model hijab .. seluruh kelas pun berteriak " Horee.... susan ikut lomba hijab "... semua temannya sagat mendukung suzan pastinya. Setiap hari suzan berlatih dan terus berlatih diantaranya belajar berjalan seperti model, belajar make up dan tutorial hijab yang dibantu oleh teman temannya.

Dan hari perlombaan pun tiba ini adalah hari yang paling dinantikan oleh para peserta terlebih oleh aku sendiri. Hmmm... rasanya sudah tidak sabar untuk cepat menampilkan bakatku di depan seluruh siswa/i bahkan para dewan guru bahwa aku mampu buat mereka terpesona...!! Perlombaan itu dimulai para peserta dapat panggilan dari panitia berhubungan dengan pembagian no urut, aku mendapatkan no urut 08 " lumayan gak terlalu jauh"... kata susan sambil bergumam sendirian". 

Satu persatu peserta maju kedepan memperlihatkan kepandaiannya dengan hijab yang cantik-cantik serta lucu. Tinggal aku menunggu giliran maju kedepan... Deg degan parah hingga jantungku mau copot... , aku melihat peserta lain yang tampil dengan bagus aku pun sempat putus asa dan kehilangan percaya diri. Tapi untunglah aku mempunyai teman yang selalu mensupport aku.

“cek cek” cek...

oke.. selanjutnya no urut 08 " kata panitia memangil No urut ku" ..

“kepada no urut 08 atas nama suzan mohon untuk maju kedepan”...

Suara panggilan itu membuatku semakin kehilangan rasa percaya diri, tetapi temannku selalu mendukung dan berkata “suzan,.. ayoo kamu pasti bisa.. bisa”

Diawali "Bismillah" dengan mantap aku berjalan kedepan untuk menampilkan bakatku.. mereka bertepuk tangan saat aku melengok berjalan melewati mereka semua , hilang semua ketakutan yang ada sebelumnya,.. bagus lah akupun dapat menyelesaikan semua itu tanpa ada kesalahan sedikitpun " menurutku". Dan setelah tampil aku merasa lega serta rasa percaya diri ini tumbuh kembali.

Dab.. hingga detik pengumuman pun ahirnya tiba..

" baik Pengumuman para pemenang... " kata panitia setelah berakhir pengambilan penilaian dari awal sampai akhir.

“juara ketiga diraih oleh...... selamat untuk Yanii" hmm itu kakak kelas ku” 

“juara kedua dipegang oleh ... selamat untuk seyla" dia teman seangkatan dengan ku berbeda kelas ”

Aduhhh..namaku belum disebut juga mungkin aku tidak menang. Aku sudah mulai pesimis dan pasrah..??

“dan untuk juara pertamanya diraih oleh.... selamat untuk Suzan malasellya” mendengar itu aku spontan sujud syukur dan berkata alhamdulillah rasa bangga bercampur haru besar dalam hati ku ingin menangis rasanya. Bangga dan ucapan selamat terus ku dengar. Tapi jangan sampai membuatku sombong.

Dan semenjak itu aku mulai mengikuti lomba lomba yang diadakan dimanapun, alhamdulillah aku dapat memenangkan semua mulai dari tingkat kampung sampai provinsi.

Besok adalah hari terahir aku ujian nasional dan aku mulai harus fokus untuk tujuan kedepannya. Hari terahir itu pun telah tiba, Aku sudah mempunyai niatan untuk pergi ke kota mencari pekerjaan dan meneruskan ikut lomba hijab dengan bekal pengalaman yang aku punya. Hari graduation tiba,ini jadi hari terahir aku menginjak sekolah ini karena aku mau menuju dunia baru yang tentu lebih sulit dan keras yaitu dunia pekerjaan.

1 minggu kemudian aku berpamitan untuk merantau ke kota.

“Ibu doakan aku terus yaa,supaya aku disana baik-baik saja dan mendapatkan apa yang kuinginkan”

“Hati-hati ya sayang disana,jaga diri baik-baik”

“Aku pamit dulu yaa bu, aku sayang ibu” Kemudian aku mencium kening dan kedua tangan ibuku.

Tibalah aku di kota dimana aku akan membuktikan dan mendapatkan apa yang aku impikan selama ini " welcome to city Suzan "

Hari petama tinggal di kota, dengan suasana baru, teman baru semuanyaa baru pastinya hari ini aku ingin mencoba sebuah pekerjaan baru, setelah aku rapih dan berdandan, aku bergegas pergi keperusahaan untuk melamar kerja.

Dan ternyata mencari pekerjaan dikota besar seperti ini tidaklah mudah, setelah datang keberbagai perusaan belum juga ada yang mau menerima. setiap hari aku membuat surat lamaran dan belum juga ada yang memanggil. tak sadar uangku tinggal sedikit, aku binggung harus bagaimana...??? akhirnya aku menggambil keputusan untuk meminjam uang ke bank dengan mengadaikan surat tanah yang dititipkan orang tuaku yang memang sebelumnya sudah ada pembicaraan antara aku dan ibuku tentang niatan untuk buka usaha mandiri, Hasil uang pinjaman dari bank telah aku rencanakan membuat sebuah café yang bernama "NGARIUNG SAGAGAYOT" yang menjual semua jenis kopi dan makanan ringan seperti roti. 

Mencoba membuat café dengan biaya pas-pasan di hari pertama berjualan lumayan ramai dari pengunjung kebanyakan dari mereka usia remaja, perasaan senang sekali dapat apresiasi yang bagus dari orang-orang. Di situ aku pun mempromosikan café ku lewat sosisal media seperti instagram, twitter dan facebook yang bertujuan agar mereka menggenal café ku lebih dekat dan pastinya berkunjung.

Alhamdulillah café ngariung sagagayot sudah berjalan satu bulan lebih dan sekarang pengujung semakin ramai. Sampai – sampai aku harus menambah kariawan baru. Dan dari hasil café tersebut aku bisa membeli satu buah rumah dan isinya untuk berlanjutnya kehidupanku. Tetapi sayang kemewahan itu hanya sementara setelah aku ditipu oleh rekan kerjaku sendiri dengan total total biaya yang sangat besar jumlahnya.

Pastinya aku sangat sedih dan terpuruk café yang aku buat dari kecil sampai besar dihancurkan begitu saja oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tetapi aku tidak boleh berputus asa dan harus bangkit lagi. Dan sekarang aku mulai melamar pekerjaan lagi. Setelah selang beberapa hari aku mendapatkan telepon dari sebuah perusahaan dan aku pun bekerja pada perusahaan tersebut .

Karya : Devi Triana A
SMK PGRI 1 Cibinong

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Tulis Komentar Kalian

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel