Cerpen : Optimisme Yang Tinggi



Matahari mulai terlihat dari tempat persembunyiannya, embun pagi mulai memmbasahi daun-daun hijau, burunng-burung mulai beterbangan, dan suara ayam jago pun mulai terdengar. Terlihat sosok laki-laki itu dipersimpangan jalan sambil mengendarai sepeda motor yang sdang membawa beban sebuah keranjang kecil. Laki-laki itu membawa sepeda motornya ketempat dia mencari rezeki.



Dia adalah Arya, seorang pemuda yang punya semangat untuk memenuhi kebutuhannya. Arya berasal dari kota Jakarta dan dia tinggal didaerah Cibinong,Bogor tepatnya didaerah Cikaret. Arya termasuk keluarga yang miskin. Pekerjaan Arya sendiri hanyalah sebagai penjua bakso keliling. Tetapi Arya selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan tuhan kepada mereka dan tetap bersemangat dalam menjalani hidupnya.

Hari demi hari, bulan demi bulan dia lalui dengan baik-baik saja, sampai akhirnnya disuatu waktu saat dia sedang berjualan ada salah satu pelanggan nya itu yang memfitnnah dia, dia dicurigai menjual bakso tersebut dengan menggunakan daging tikus.

Setelah kejadian itu hatinya hancur dan tida harus tahu harus melakukan apa, untuk makan pun susah sekarang lagi sudah tidak berdagang. Akhirnya, dia membuka ponsel hp nya untuk browsing mencari tentang bagai mana berwirausaha yang dapat dirilis dari modal nol (0). hingga ketemu dengan yang namanya usaha kecil cilok dan Dia akan mulai lagi denga bisnis ciloknya yang baru.

Keesokan harinya, setelah matahari terbit dia mulai membersihkan gerobak dan bersiap untuk memulai usaha barunya tersebut. Dengan wajah yang cemas dia mulai berjalan menyusuri kampung demi kampong. Panas terik matahri tidak mengendurkan semangatnya. Sampai akhirnya ia berhenti disebuah masjid untuk beristirahat sambil menjajakan dagangannya. Jam menunjukkan pukul 17.00 waktunya dia untuk kembali kerumah.

Sesampainya dirumah, ia mulai menghitung hasil penjualannya dan hasilnya pun lumayan untuk memenuhi kebutuhannya saat ini, hari berikutnya ia terus kosisten berjualan, dagangannya laris dan dia berhasil hingga menyewa sebuah kios untuk berjualan ciloknya. dia tidak perlu lagi berkeliling kampung untuk menjajakan dagangannya.

Sampai suatu hari kiosnya tersebut mengalami musibah kebakaran tak helak dia mulai putus asa untuk memulai bisnis cilok ini lagi. Teman-temannya menyemamangati Arya lagi agar terus bangkit menjalani hidupnya. Arya terdiam dan berfikir lagi " apa yang harus aku lakukan sekarang".

“apa mungkin saya bisa bangkit lagi?”ujar Arya 

“apa sih yang tidak mungkin, percaya aja kalau kamu pasti bias”ujar temannya

“sekarang apa yang harus saya lakukan?”ujar Arya

“kamu harus mencari ide yang unik” ujar temannya

“baiklah saya akan memulai usaha baru lagi”ujar Arya

Keesokan harinya Arya mulai bersiap-siap untuk pergi kepasar untuk membeli buah-buahan, Arya berencana untuk membuka usaha sop buah, ia mempersiapakan semuanya dengan matang. Dia tetap optimis dengan usaha barunya ini hingga akan meraih kesuksesan, di hari pertama penjualannya baru jam 14.00 dagangannya sudah habis, dia sangat senang karena dia bisa cepat pulang kerumah.

Hari demi hari berlalu dia sudah biasa membuka kios sendiri, usahanya ini berjalan dengan lancar. 6 bulan belalu dia memberikan diri untuk membuka cabang, cabangnya sebagian ada yang dibuka dikota Jakarta bahkan Depok. Dia sudah bias menambah cabang-cabang lain dikota besar yang ada di Indonesia. Berkat kegigihannya dia berhasil membuka beberapa cabang dikota-kota besar. Darn akhirnya Arya mengucapkan terima kasih banyak yang tak terhingga kepada teman-temannya yang telah mendukung dia disaat terpuruk.

Karya : Muhammad Fikriyansyah
SMK PGRI 1 Cibinong

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Tulis Komentar Kalian

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel