Cerpen : Si Penjual Plastik


Pagi hari sedah datang matahari pun kian terbit Joni pun bersiap – siap untuk pergi kepasar untuk melakukan pekerjaan rutin nya sebagai penjual plastik di pasar, aku lahir dari keluarga yang serba kekurangan . ketika aku ingin pergi kepasar aku melihat anak – anak sedang berangkat kesekolah terkadang aku merasa iri jika melihat anak – anak bisa melanjutkan sekolah tidak seperti diriku , tak jarang aku di hina – hina karena aku hanya penjual plastik di pasar 

“Jon, plastik yang kamu jual plastik bekas semua ya?’ “ Hujat teman-teman ku terhadap ku

Memang menjadi penjual plastik tidaklah mudah karna mendapat hujatan dari orang disekitar kita 

Pagi hari kembali tiba suara ayam berkokok pun mulai terdengar aku bergegas untuk melaksanakan sholat subuh , Setelah sholat subuh ibuku sudah menyiapkan sarapan seadanya hanya singkong rebus dan air putih 

“nak sarapan nya sudah siap ?” sambil mengajakku untuk makan

“iya bu “ akupun memakan makanan nya dengan lahap

Akupun langsung bersiap untuk berangkat kepasar tak lupa aku berpamitan kepada ibuku dan meminta doa agar berjalan dengan lancar dan plastik yang aku jual abis terjual , saat di perjalanan aku melihat seorang kakek – kakek yang ingin menyebrang jalan, tak ada seorangpun yang membantu kakek – kakek itu menyebrang tanpa membuang – buang waktu akupun langsung menghampiri kakek – kakek itu 

“kek, sini saya bantu menyebrang ?.” sambil memegang tangan si kakek

“iya cu , makasih ya.” Jawab kakek itu 

Memang setelah membantu orang yang sedang kesusahan itu hati ku terasa sangat lega sekali.

Ketika sampai di pasar tanpa membuang – buang waktu aku pun langsung menjual plastik – plastik ku dengan menggunakan topi di kepalaku dan tanpa rasa malu langsung saja aku jual daganganku, waktupun berjalan dengan cepat tak terasa plastik – plastik yang aku jual sudah habis semua lalu pergi ke ruko kosong untuk menghitung penghasilan ku di hati ini. Uang yang ku dapat hari ini hanya cukup untuk membeli beras sedangkan lauk pauk nya aku makan seadanya saja. Waktu telah menunjukan pukul 18.00 aku pun bergegas untuk pergi ke masjid terdekat untuk menunaikan ibadah sholat magrib, ketika sudah sholat magrib aku langsung bergegas pulang karena keluargaku sudah menungguku di rumah , sesampainya di rumah ibu mengajakku untuk makan malam

“Jon sini makan malam dulu ?” ibu mengajakku makan malam

“iya bu , aku cuci tangan dulu “ akupun ingin cepat – cepat untuk makan 

Ibu dan adik – adik ku memakan makananan dengan lahap yaa hanya dengan makanan seadanya tetapi aku tetap bersyukur walaupun makan dengan seadanya yang utama yaitu kebersamaan nya

Keesokan hari nya aku berangkat ke pasar dengan keadaan yang sedang mengantuk , sesampai nya di pasar aku langsung menjual plastik – plastikku mungkin nasib ku kali ini kurang bagus plastik yang ku kali ini hanya laku setengah nya dari yang aku bawa , akupun beristirahat dan berfikir bagaimana plastik – plastik ku bisa habis terjual. Tak lama kemudian ada seorang kuli panggul yang datang menghampiriku .

“De, mau ikut abang gak jadi kuli panggul ? lumayan bisa buat menambah – nambah penghsilan kamu hari ini . “ Tanya kuli itu kepada ku

Tak lama berfikir aku pun langsung menerima tawaran itu

“boleh tuh bang , makasih ya bang “ dengan hati senang akupun ikut abang – abang itu

Sudah sekitar 5 jam aku menjadi kuli panggul di pasar aku merasa senang karna pendapatanku hari ini sudah sangat cukup untuk membeli lauk pauk untuk keluargaku di rumah , ketika sampai di rumah ibuku terkejut melihat aku membawa makanan yang sangat enak lebih dari yang biasa nya

“hah , makanan dari mana itu nak ? “ tanya ibuku sambil terkejut

“dari kerja kerasku bu menjual plastik dan menjadi kuli panggul di pasar” jawabku sambil tersenyum bahagia

Lalu aku mengajak ibu dan adik – adik ku makan malam bersama, rona bahagia pun terpancar dari muka ibu dan adik – adik ku

Tak terasa sekarang umurku sudah memijak 17 tahun , akupun harus segera mencari kerja yang lebih layak dari sebelum nya . tetapi aku berfikir 

“aku hanya punya ijizah sd mana mungkin aku mendapatkan pekerjaan yang layak”

Tanpa rasa ragu akupun ingin mencoba untuk berjualan baso keliling , dengan modal yang tidak terlalu besar aku pun mulai menggeluti usaha ini. 

Hari pertamaku berjualan daganganku langsung habis tak tersisa tak jarangpun ada saja orang yang ingin hutang , aku mematok harga hanya 5000 / porsi , keuntungan yang aku dapatkan aku belikan bahan – bahan untuk berjualan hari esok jika ada uang tersisa aku langsung memasukan nya kedalam celenganku untuk modalku nanti.

“Ting ting ting” suara khas tukang baso 

aku ingin sekali mempunyai kios sendiri untuk berjualan baso ku ini , tetapi keinginanku itu masih terbilang sangat jauh , uang yang aku punya belum cukup untuk menyewa ruko untuk berjualan baso dengan pantang menyerah akupun terus berusaha untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin .

sudah sekitar 5 tahun aku berjualan baso dan uang yang sudah aku punya aku rasa sudah cukup untuk menyewa ruko kosong yang berada di pinggir jalan sana , aku dan rekanku langsung pergi untuk menyewa ruko itu . tak di sangka uang yang aku kumpulkan selama 5 tahun itu ternyata cukup untuk menyewa ruko itu , tanpa membuang – buang waktu akupun segera memindah kan barang – barang dagangan ku ke dalam ruko itu , ketika sudah tersusun semua langsung saja aku mulai berjualan di ruko itu akupun tak lupa untuk memberikan nama kepada baso ku ini yaitu “BAKSO SUPER” .

Sekarang aku sudah mulai sukses tidak seperti dulu lagi sekarang aku sudah mempunyai 8 orang karyawan , tapi tanpa di sangka semua karyawan – karyawanku melakukan perbuatan yang sangat merugikan usahaku ini , terpaksa usaha yang sudah aku geluti ini bangkrut karena karyawan – karyawan ku korupsi , ketika kejadian itu akupun prustasi seperti tidak ada jalan hidup lagi . untung saja aku memiliki keluarga yang selalu menyemangati ku

“Jon kamu pasti bisa , ingat kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda” kata ibuku sambil memegang pundak ku

Dampak dari kebangkrutan ku ini aku sekarang menjadi pengangguran lagi tetapi aku tidak menyerah begitu saja .

Suatu hari ada seorang Kakek – kakek menghampiriku ketika aku lihat wajahnya ternyata dia seorang kakek – kakek yang pernah aku tolong waktu itu kakek – kakek itu, dia menawarkan pekerjaan kepadaku 

“De kakek punya pekerjaan untuk kamu , kamu mau tidak ?” tanyak kakek itu

“ pekerjaan apa kek ? “ sambil menggaruk garuk kepala

“ cucu kakek mempunyai restoran kamu mau gak kerja di tempat cucu kakek menjadi pelayan? “ tanya kakek itu lagi sambil membujukku

“mau kek mau “ memeluk kakek itu dan berterima kasih

Hari pertamaku kerja di restoran memang sangat lelah tetapi beginilah namanya mencari uang yang halal tidaklah mudah , tanpa putus asa aku terus menjalani pekerjaan ini . Hari demi hari telahku lewati sebagai pelayan di restoran, suatu ketika aku di panggil untuk ke ruangan bos sebenernya aku takut tapi mau gimana lagi aku mencoba untuk memberanikan diri 

Tok tok tok

“ ada perlu apa pak memanggil saya ? “ tanya ku kepada bos

“jadi gini kakekku menitipkan ini kepadaku untuk di berikan kepada kamu. Aku tidak tau jelas ini isi nya apa kakekku memohon kamu menerimanya nanti di dalamnya ada surat kamu bisa membaca nya sendiri “ jawab si boss

“ini benar pak ? isi nya uang banyak sekali dan di isi suratnya uang ini harus di pergunakan sebagai modal awal untuk berjualan baso kembali “ terkejut melihat isi surat ini

“iya benar , itu sebagai tanda terima kasih karna kamu sudah menolong kakekku pada saat itu , jadi mulai besok kamu bisa membangun usaha kamu dari 0 lagi “ bicara kepadaku 

“ terima kasih banyak ya pak dan tolong sampaikan terima kasih saya kepada kakek bapak “ dengan hati yang sangat bahagia

“ iya nanti saya sampaikan kepada kakek saya , sekarang kamu boleh pulang “ dengan hati yang lega

Akupun kembali untuk mendirikan usahaku lagi dengan tekad “aku tidak akan gagal lagi “ dengan hasil kerja kerasku dan dengan bantuan oleh kakek itu sekarang aku sudah memiliki ruko ku sendiri , bukan hanya ruko akupun sekarang sudah mempunyai 45 cabang yang tersebar di Indonesia , Sekarang nama BAKSO SUPER sudah terkenal di penjuru negri ini dan sekarang aku ingin melanjutkan menjadi atlet bulu tangkis yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Tulis Komentar Kalian

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel