Ilmuwan Matematika Ini Membuktikan Tuhan Itu Ada Secara Ilmiah


Masyarakat Indonesia yang majemuk dengan berbagai macam suku bangsa, adat istiadat dan agama khususnya sudah mempercayai bahwa surga dan neraka itu ada bahkan meyakini bahwa tuhan itu adalah dzat yang maha agung yang tak bisa disentuh ataupun dilihat oleh mata telanjang akan tetapi Ilmuwan berikut dapat membuktikan sebaliknya.

Dua ilmuwan, Christoph Benzmüller dari Berlin Free University dan rekannya Bruno Woltzenlogel Paleo dari Technical University, Wina dikabarkan oleh media berhasil membuktikan dalil keberadaan Tuhan yang sebelumnya telah dipopulerkan matematikawan Austria, Kurt Godel, dengan menggunakan komputer Macbook.

Menurut duo ilmuwan ini, setelah menganalisis dalil Godel dalam tingkat matematika, dalil Godel bisa dibuktikan, setidaknya dalam tingkat pemahaman matematika. Keduanya membuktikan beberapa dalil dan aksioma dibuktikan dengan beberapa program pembuktian seperti THF TPTP, Nitpick, LEO-II dan Satallax, program pembantu pembuktian seperti Coq, Isabelle.

Dalil apakah yang dicetuskan Godel ?

Kurt Godel, matematikawan asal Checko kelahiran 28 April 1906 ini pernah mengeluarkan teori bahwa Tuhan bisa dibuktikan dengan dalil (decoded). Lima aksioma yang dituliskannya sebagai berikut:

1. "Properti" apapun, atau penyangkalan terhadap properti itu, adalah "positif"; tetapi tidak mungkin bahwa properti dan penyangkalan tersebut positif.

2. Jika satu properti positif menyiratkan bahwa selalu ada beberapa properti, maka properti tersirat positif.

3. Properti tentang Tuhan (sesuatu yang seperti Tuhan; God-like) adalah positif.

4. Sifat-sifat properti yang positif hasilnya selalu positif.

5. Properti yang eksis selalu positif.

Catatan: Properti dalam KBBI: tanah milik dan bangunan, kepemilikan.

Maka properti bisa diartikan sesuatu benda yang ada dan kepunyaan pemiliknya.

Gödel membuktikan teorema menengah dan salah satu akibat wajar dalam buktinya. Aksioma pertama, ia membawa kita pada kesimpulan "Properti positif mungkin eksis". Setelah menambahkan aksioma ketiga, Tuhan, atau "menjadi seperti Tuhan" memiliki kemungkinan yang eksis. Dengan bantuan aksioma keempat, Gödel menyatakan bahwa "menjadi seperti Tuhan" satu inti dengan mahluk ciptaan "seperti Tuhan".

Setelah menambahkan aksioma akhir, Gödel menyimpulkan: adalah sangat diperlukan bahwa Tuhan itu ada.

Untuk memahami kalimat Godel tentang "menjadi seperti Tuhan / God-like" Anda harus membuka wawasan, menyingkirkan sejenak emosi agamis yang langsung terpaku pada Tuhan itu Allah, atau Elohim, Yahweh, dan sederet nama lain misalnya. Di kalangan ilmuwan, "menjadi seperti Tuhan" berarti ada Dzat yang mencipta, dan manusia menyebutnya Tuhan.

Mungkin terjemahannya agak susah ke Bahasa Indonesia. Bagaimanapun, kesimpulan dari dalil Godel adalah Dzat yang mencipta alam semesta ini, kita sebut Tuhan, adalah eksis, ada.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Tulis Komentar Kalian

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel