Alasan Kenapa Selalu Banyak SMS Iklan Di Nomor Hp Kita Yang Bikin Jengkel


Dengan berkembangnya teknologi di Indonesia ditambah penduduknya yang banyak sudah tentu para investor atau perusahaan jasa dan barang sangat memanfaatkan kondisi ini dengan mengirimkan sms spam atau beriklan melalui sms ke nomor hp kita dan itu membuat kita terkadang jengkel karena terus menerus. Nah apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi.

1. Dari Data kepemilikan kartu kredit

Hal ini sudah pasti dan legal bagi bank untuk memberikan data nasabah (termasuk nomor handphone) kepada pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan bank. Semua bank melakukan hal ini dan telah tertulis jelas di formulir aplikasi kartu kredit yang telah kita tandatangani. Jika Anda keberatan, jangan pernah mengajukan aplikasi kartu kredit ke bank manapun di negeri ini. 

2. Dari Internet

Melalui blog, website pribadi, akun jaringan sosial (facebook, twitter, dll) atau email bersignature lengkap (biasanya tergabung dalam mailing list) yang mencantumkan nomor handphone.

3. Data dari salesman atau pegawai merketing

Data yang masuk baik offline maupun online. Biasanya diambil saat kita mengisi formulir aplikasi kartu kredit, formulir berlangganan jasa/layanan, formulir data member, formulir isian undian berhadiah, dll. Nah biasanya salesman/marketing yang ‘nakal’ akan menyimpan/mengcopy data-data tersebut termasuk nomor handphone untuk tujuan tertentu di kemudian hari. Biasanya hal ini dilakukan sebelum formulir/isian tersebut diserahkan ke perusahaan atau pihak yang menjadi tujuan sebenarnya.

4. Nomor handphone Kita dijual oleh konter pulsa

Disaat kita membeli pulsa di konter sudah pasti kita memberikan nomor HP dan ada pedagang pulsa yang memanfaatkan nomor kita untuk dijual demi kepentingan pribadi pada perusahaan serta dipublikasikan di media massa (koran, radio, dll) untuk keperluan memasang iklan, berita, keluhan pelanggan, dll.

5. Dari Layanan SMS Provider

Yang terakhir melalui layanan sms premium dari operator atau content provider yang paling sering, untungnya sekarang sudah diatur dan dibatasi oleh pemerintah.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Tulis Komentar Kalian

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel